Saturday, June 6, 2009

Hati-hati Terhadap Produk Makanan yang Dijual di Swalayan

Swalayan atau trend saat ini yang mencantumkan istilah "mart" di belakang namanya telah berkembang luas di hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan telah merambah daerah-daerah kecil.
Saya ingin berbagi beberapa pengalaman saya dengan para pembaca mengenai toko-toko swalayan ini dalam hal produk yang mereka jual, khususnya produk-produk yang akhir-akhir ini menggunakan nama toko atau dengan nama tertentu yang dianggap sebagai produk resmi keluaran toko tersebut dengan selisih harga yang relatif lebih 'miring' dibandingkan produk-produk sejenis dengan nama yang sudah kita kenal.
Pada suatu saat saya dan keluarga jalan-jalan di sebuah toko swalayan besar yang namanya sudah cukup dikenal di kota kami. Hal yang cukup mengejutkan sekaligus mengherankan, kami menemukan banyak produk (di label dicantumkan produksi PT.xxx, diproduksi untuk: Nama Toko yang kami kunjungi) dengan harga yang sangat murah. Tentu saja hal ini mengundang ketertarikan, terutama harganya itu lho!.
Produk yang pertama kami beli adalah tissue toilet, tentu saja kami tidak terlalu mempedulikan masalah kemasan dan lain-lain. Produk selanjutnya yang kami masukkan ke troli adalah selai kacang, dan selai-selai rasa lainnya. Kemudian kami mendapati beberapa produk makanan lainnya dengan merk yang sama, hingga kami tiba di bagian makanan yang diawetkan dan disimpan di dalam bak pendingin (seperti sosis, bakso, daging kering, nuggets dan lain-lain). Awalnya kami bersemangat karena dari kejauhan melihat papan harga yang dipasang dan mencantumkan harga yang benar-benar 'miring' bahkan bisa dikatakan tidak realistis.
Saya katakan tidak realistis, karena tiba-tiba hal tersebut mengganggu pikiran saya. Contohnya, untuk produk nuggets seberat 1 Kg, harga yang ditawarkan adalah 1/4 dari harga produk-produk lainnya. Bahkan untuk nuggets ayam, harga nya pun 1/2 kali lebih murah dari daging ayam mentah. Secara logika, hampir tidak masuk akal sehingga saya membolak-balik kemasan nuggets tersebut dan tidak menemukan : (1) nomor registrasi Dinas Kesehatan, (2) nomor registrasi BPPOM (3) hanya sebagian kemasan yang mencantumkan tanggal kadaluarsa, sisanya ada yang tidak dicantumkan.
Hal ini tentu saja menimbulkan rasa was-was, kemudian saya membongkar isi troli belanjaan dan mendapati bahwa produk-produk lainnya dengan merk yang sama pun begitu (merk resmi toko itu). Bahkan ada yang tanggal kadaluarsanya dicoret/dihapus atau ditutupi dengan stiker tanggal kadaluarsa yang baru. Sungguh mencurigakan! dan yang terutama, tidak adanya nomor registrasi Dinas Kesehatan serta BPPOM itu yang menimbulkan rasa khawatir kalau produk-produk ini memang belum terdaftar atau mungkin produk liar.
Contoh lainnya, saya pun mendapatkan telur yang telah dibungkus/dikemas dan disimpan di dalam pendingin bersama dengan sayuran (biasanya di toko-toko swalayan ada semacam lemari pendingin yang menjual produk-produk sayuran). Memang ada juga telur yang belum dikemas, kita bisa memilih sendiri telurnya dan kemudian ditimbang, namun yang saya bicarakan di sini adalah telur serupa yang telah dikemas dalam box/ stereofoam dan dibungkus plastik. 90% dari telur-telur tersebut telah pecah, retak dan busuk! bahkan ada yang hampir jadi unggas, kepala kecil merah muncul dari retakan telur itu, kadang juga sayap atau kaki (saya tidak tau pasti, tapi saya yakin bahwa itu adalah salah satu organ tubuh si bakal unggas itu). Sepintas mencoba berfikir positif, mungkin toko ini menjual juga telur-telur yang sudah hampir jadi unggas untuk dikonsumsi (karena saya pernah menonton di acara televisi bahwa di negara tertentu, ada sebagian orang yang menyukai mengkonsumsi janin unggas mentah-mentah atau telur yang sudah terbentuk organ-organnya), tapi kemudian saya memeriksa kemasan telur itu...dan yang tercantum adalah "Telur Ayam Negeri" saja, tidak ada keterangan bahwa toko itu bermaksud menjual "Telur isi Janin Ayam/Bebek".
Secara spontan, saya mengeluarkan HP saya dan memotret beberapa produk-produk tersebut sebagai kenang-kenangan dan meninggalkan troli yang hampir penuh dengan barang-barang yang tadinya akan dibeli. Rasa percaya kami terhadap toko itu sirna sudah ...
Bagi para pembaca, hendaknya lebih berhati-hati lagi dengan produk-produk yang dijual di toko-toko swalayan. Bahkan toko swalayan besar sekalipun, jangan begitu saja percaya. Sebagai konsumen, kita harus tetap berhati-hati dan memeriksa kemasan dari barang-barang tersebut khususnya produk makanan. Jangan begitu saja tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Karena bisa jadi, produk yang kita beli bukannya menjadikan badan kita sehat seperti yang diharapkan, namun jatuh sakit atau keracunan. Bukan hanya trend produk-produk yang menggunakan nama toko swalayan itu saja, namun berlaku juga untuk semua produk-produk lainnya. Kadangkala suatu produk dengan merk terkenal, atau yang sudah kita kenal ... tetap dijual dengan diubah tanggal kadaluarsanya. So, stay alert!